*Rilis
BANDARLAMPUNG — Kasus kematian Covid-19 di Provinsi Lampung pada awal Agustus 2021 mencapai 160 orang. Angka ini berdasarkan data yang dikirim kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana melalui WhatsApp Group (WAG) Covid-19 setiap harinya.
Diketahui, pada 1 Agustus 2021 kasus kematian memecahkan rekor dari hari-hari sebelumnya yakni 96 orang. Kemudian penambahan besar lagi pada 2 Agustus 2021 sebanyak 64 orang. Sehingga penjumlahan dua hari terkahir kasus kematian tembus 160 orang.
Sementara, penambahan kasus terpapar Covid-19 dua hari terakhir sebanyak 1053 orang dan pasien sembuh 220 orang.
Menanggapi hal tersebut, ketua komisi V DPRD Provinsi Lampung, Yanuar Irawan mengatakan, banyaknya kasus kematian akibat Covid-19 di Provinsi Lampung bukan karena pemerintah tidak menangani persoalan yang sedang dialami.
“Pemerintah sudah berusaha berperan dalam penanggulangan Covid-19. Tugas pemerintah menyiapkan program yang memang sejalan dengan pemerintah pusat, hanya saja memang kondisinya seperti itu, kita sudah berusaha maksimal,” kata dia saat memberikan keterangan, Senin 2-Agustus-2021.
Ia menegaskan, pemerintah sudah berupaya. Pada bulan Juli 2021, Lampung kesulitan untuk mencari oksigen. Namun atas kerjasama kita semua oksigen saat ini bisa terpenuhi
“Alhamdulillah sejak kemarin persoalan oksigen tidak ada masalah. Disamping itu juga banyaknya nakes kita yang terpapar, ini juga yang menjadi persoalan besar,” ujarnya.
Selain itu, ia menilai PPKM Level 4 yang diterapkan pemerintah provinsi membuat sulit semua elemen masyarakat.
Salah satu kesulitan yang sedang dihadapi saat ini yakni kurangnya vaksin di Lampung dengan kasus Covid-19 yang terus meningkat.
“Jadi PPKM ini memang kita betul-betul dibuat sulit, kami sendiri pun serba salah , disatu sisi kita tidak bisa berbuat banyak, apa yang harus kita lakukan. Barangnya tidak ada, tapi di sisi lain ketika kita melihat masyarakat dalam kondisi seperti ini kita juga tidak bisa berbuat banyak. Kecuali kalau ada yang melanggar perda dan aturan itu memang bertindak,” ujarnya.
Kendati demikian, jika masyarakat menuruti apa yang telah diterapkan dan disatu sisi mereka kesulitan dalam perekonomian ini juga yang membuat pihaknya dilema.
Maka dari itu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini ia menggerakkan semua komunitas dan kelompok yakni APINDO untuk membantu masyarakat terdampak covid.
Misalnya, saya sebagai Sekretaris APINDO mencoba untuk mengajak teman-teman perusahaan (para pengusaha) untuk memberikan bantuan bagi yang terdampak Covid-19.
“Sekecil apapun yang bisa kita berikan, kita lakukan dan itu sudah kita lakukan untuk membantu saudara kita yang isoman dan dana ini tidak dari dana covid,” tutupnya.