*Laporan : Berkhin S. – Inspiratif.co.id
LAMPUNG UTARA – Tim Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten yang di Ketuai langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Setdakab) H. Lekok, didampingi kepala BPBD Nozi Efialis dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, lakukan pemantauan ke kecamatan dan desa. Hal itu guna mengetahui sejauh mana perkembangan giat pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Rabu 04-Agustus-2021.
Dalam kunjungan itu, dalam menyikapi zona merah yang semakin meluas, Satgas kabupaten fokus memberikan dorongan dan energi agar Satgas kecamatan dan desa yang sudah mulai kendor semangatnya bisa bangkit kembali semangatnya.
“Saat kita turun mereka kita berikan dukungan agar semangat mereka dalam melakukan pencegahan Covid-19 bisa bangkit kembali. Semua kita evaluasi apa-apa saja yang kurang kita minta benahi,” ucap Sekretaris Kabupaten H. Lekok melalui kepala BPBD Lampura Nozi Efialis usai melakukan peninjauan.
Saat turun ke bawah lanjut Nozi, secara umum dari desa dan kecamatan yang disinggahi pelaksanaan PPKM sudah cukup baik. Namun pelaksanaannya memang belum maksimal.
Ada beberapa hal yang ditemui juga saat turun diantaranya kurangnya kesadaran dari masyarakat yang sudah menjalankan rapid antigen dan dinyatakan positif terkena Covid-19 namun tetap saja berkeliaran.
“Mereka yang melakukan isolasi mandiri ini tidak disiplin, kita dapat informasi masih banyak yang berkeliaran, ini kan tidak boleh. Bagaimana kita mau memutus rantai penyebaran Covid-19 jika masyarakat saja tidak disiplin,” kata dia.
Selain itu juga terus Nozi, dalam penegakan surat edaran bersama yang dikeluarkan Pemerintah Daerah, banyak aparat kecamatan dan desa mengeluhkan banyaknya masyarakat yang belum mendukung sepenuhnya surat edaran tentang larangan pesta dan kerumunan selama berstatus zona merah.
Untuk itu Pemkab berharap adanya peran serta dan dukungan dari masyarakat jika ada yang terkonfirmasi positif diminta untuk disiplin.
Silakan jalankan isolasi mandiri, jangan berkeliaran atau melakukan komunikasi secara langsung dengan masyarakat yang lain.
“Kita juga minta masyarakat agar bisa paham bahwa orang-orang yang terkonfirmasi positif bukan lagi masyarakat yang ada di kota namun sudah menyebar ke desa. Salah satu penyebabnya sendiri adalah kerumunan pesta-pesta. Banyak terjadi ketika sehabis menghadiri pesta tidak sedikit masyarakat yang terpapar. Untuk itu kita minta masyarakat sadar,”harapanya.