LAMPUNG — Belum lama ini, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menerima bantuan 87 unit Oksigen Konsentrator dari Tanoto Foundation, yang digunakan untuk penanganan pasien Covid-19 di Bumi Ruwa Jurai itu.
Bantuan itu diterima Gubernur Arinal dari Direktur External Affairs Tanoto Foundation Ari Gudadi di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Senin 23-Agustus-2021.
Adapun rumah sakit yang akan menerima bantuan oksigen konsentrator ini, sebanyak 77 rumah sakit, 5 unit fasilitas layanan kesehatan Korem 043 Gatam, dan 5 Unit fasilitas layanan kesehatan Polda Lampung.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Tanoto Faundation atas bantuan ini untuk penanganan pasien Covid-19 di Lampung,” ujar Arinal, dalam rilis yang diterima Inspiratif.co.id, Selasa 24-Agustus-2021.
Menurut Arinal, di saat pandemi ini, semua unsur yakni pemerintah bersama swasta dan pihak lainnya harus bahu membahu memberikan pertolongan dan kontribusinya untuk masyarakat yang membutuhkan.
Arinal menyebutkan Pemerintah Provinsi Lampung juga akan terus berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan untuk penanganan Covid-19 salah satunya kebutuhan oksigen.
“Pemerintah Provinsi akan terus berupaya mengatasi ketersediaan oksigen,” katanya.
Pada kesempatan itu, Arinal mengajak Kabupaten/Kota untuk terus serius tanpa mengenal waktu sebagai upaya untuk menurunkan angka Covid-19.
“Kita semua jangan kendor dalam penanganan Covid-19 ini,” katanya.
Sementara itu, Direktur External Affairs Tanoto Foundation Ari Gudadi mengatakan bantuan ini merupakan wujud komitmen pihaknya untuk bersama-sama dan bergotongroyong dalam penanganan Covid-19.
“Mudah-mudahan ini bermanfaat dan dapat melakukan percepatan penanggulangan bagi para pasien Covid-19,” ujar Ari.
Ari mengatakan oksigen konsentrator ini sangat mudah digunakan dan jika pasien yang sudah dinyatakan sembuh bisa digunakan bergantian penggunaannya untun pasien Covid-19 yang lainnya.
“Izinkan kami dapat menyalurkan donasi bantuan ini kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk dapat disalurkan kepada rumah sakit yang membutuhkan sesuai daftar list yang telah kami dapatkan dari data statistik Kementerian Kesehatan,” katanya.(Adpim)