*Rilis Humas Darmajaya
BANDARLAMPUNG – Ratusan calon wisudawan/ti IIB Darmajaya mengikuti pembekalan dunia kerja melalui pelatihan softskill secara daring yang digelar UPT Inkubitek, Career Center, dan Alumni (ICCA), Sabtu, 04-September-2021.
Pelatihan softskill diikuti 234 calon wisudawan dengan tiga narasumber yakni Vio Dian Septiana selaku Area Marketing Associate PT Nutrifood Indonesia, Wiwid Darniati, S.Psi. selaku People Development Tunas Honda, dan Dr. Gina Rahmalia Ginandjar, SS., SP., MP., EPC., CMT., CVTIM. selaku Certified Coach and Trainer PT. KAI. Adapun materi yang disampaikan meliputi How to Build Strong Personal Branding, Sukses Interview dengan Metode Star, dan How to Prepare Your Career Path.
Vio Dian Septiana mengatakan sekarang proses rekrut di Nutrifood sendiri menggunakan teknologi AI (Artificial Intellegence). “Sehingga personal branding digitalnya harus ditonjolin,” ungkapnya.
Menurutnya, identitas digital menjadi salah satu peran dalam melamar pekerjaan. “HR tidak bisa mengecek diri kalian dan mengeceknya melalui sosial media. Kemampuan mengelola identitas diri kalian di digital menjadi hal yang penting karena ketika berisi hal yang tidak baik maka tidak akan diterima di perusahaan atau instansi yang Anda lamar,” bebernya.
Vio biasa dia disapa memisahkan profil antara pribadi dan profesional bisa dilakukan di media sosial. “Yang paling penting harus kongruen (sejalan) dengan diri Anda. Perbanyak networking, terus update diri. Memiliki kemampuan adaptasi, leadership, learning by doing, critical thinking, networking,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wiwid Darniati menerangkan apa yang harus dipersiapkan dalam menjalani interview pekerjaan. “Apa saja perjalanan untuk proses bekerja. Nanti ada 9 tahapan yang dilalui. Ini standar dan setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing,” ungkapnya.
Wiwid juga menyarankan sebelum melakukan interview agar calon pekerja dapat memeroleh informasi seputar perusahaan terlebih dahulu. “Jadi ketika teman-teman interview harus dilihat dahulu dengan siapa. Bila dengan HRD jangan mengada-ngada karena nanti akan ketahuan kalau berbohong. Kalau interview dengan user akan menggali kamu secara knowledge dan skill yang akan mendapatkan tugas,” imbuhnya.
Menurutnya, tips interview dasar yang harus dilakukan. Diantaranya tepat waktu (jangan sampai HRD menunggu), berpakaian sesuai dengan budaya perusahaan, riset melalui social media ataupun berita mengenai perusahaan atau instansi yang dilamar, dan pelajari diri (kelebihan dan kelemahan).
“HRD hanya memiliki waktu satu jam untuk mengetahui Anda cocok tidak dengan posisi yang perusahaan inginkan dengan melihat track record. Mereka akan melakukan wawancara dengan STAR (Situasi, Task, Action, Result) yang mana pertanyaan dimulai dengan kata-kata bisakah, coba ceritakan, atau pernahkah. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kalian harus memiliki pengalaman terutama ketika kuliah jangan hanya kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang) dengan organisasi atau mengikuti magang maka terdapat cerita untuk pertanyaan seputar interview STAR,” bebernya.
Sementara, Gina Rahmalia menerangkan bahwa dalam membangun karir yang utama adalah sadar. “Dengan kesadaran maka karakter atau adab menjadi hal yang penting. Jadikanlah pekerjaanmu jadi ladang ibadahmu,” ungkapnya.
Menurutnya, kunci menciptakan masa depan dengan melakukan perubahan pola pikir (mindset). “Belajar mengatakan hal positif, kata-katamu adalah kualitas dirimu,” ucapnya.
Bangun jaringan (networking), kata Gina, karena dirimu akan dicerminkan baik atau bagus berdasarkan penilaian orang lain. “Asah skill dengan membenahi attitude yang baik dan menambah knowledge. Masa depan bukan hanya ditunggu tetapi dijemput,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor 3 IIB Darmajaya, Muprihan Thaib menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan ilmunya. “Ini kegiatan yang sangat penting, kenapa kegiatan ini ada? bahwa softskill ini sangat penting sekali. Sehebat apapun kita memiliki hardskill tetapi tidak diiringi dengan softskill maka akan sia-sia. Karena di dunia kerja softskill sangat penting sekali maka kami memberikan bekal kepada anak-anak,” ungkapnya.
Menurutnya, yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya gugur kewajiban saja.”Softskill ini merupakan kesan pertama ketika memasuki dunia kerja. Bagaimana duduk saat wawancara dengan baik, menjawab wawancara dan berpakaian. Bagaimana menulis lamaran dengan baik. Bagaimana berpakaian dengan baik,” imbuhnya.
Muprihan juga berpesan kepada calon wisudawan untuk tetap mengingat almamater ketika telah menjadi lulusan. “Maka setelah lulus nanti juga dapat memberikan informasi seputar Anda telah bekerja melalui UPT ICCA yang juga menjadi manfaat bagi kalian sendiri. Informasi tersebut bermanfaat bagi prodi maupun perguruan tinggi untuk akreditasi,” pungkasnya. (**)