*Laporan: Wardi Saputra – Inspiratif.co.id
TUBABA — Jika tidak ada aral melintang, Pemilihan Kepala Tiyuh (Desa) serentak tahun 2021 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) akan dilaksanakan oleh Beberapa Tiyuh yang ada di Kabupaten Setempat. Selasa, 07-September-2021.
Salah satu Tiyuh yang akan mengikuti Kompetisi lima (5) Tahunan itu yakni Tiyuh Penumangan yang berada di Kecamatan Tulangbawang Tengah, dan berdasarkan penelitian, Pilkatih di Tiyuh Penumangan akan berjalan dengan cukup sengit.
Oleh sebab itu, Adnan Akip salah satu mantan Kepala Tiyuh Penumangan berpesan kepada seluruh Bakal Calon Kepala Tiyuh untuk bersikap tenang saling menahan diri.
Sebab, menurut pengalaman yang telah dia dapat, Pilkatih menjadi ajang Pertempuran para kontestan untuk menjadi yang terbaik.
“Sebagai pemimpin Wilayah Tiyuh. Mereka berusaha mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya agar Masyarakat mau memilihnya. Oleh sebab itu, Pengajuan visi dan misi harus sesuai dengan kondisi objektif, permasalahan dan potensi dari Tiyuh itu sendiri. Oleh karena itu, Calon Katih harus kenal terlebih dahulu dengan Tiyuhnya, apa yang akan dilakukan dan target apa yang akan dicapai,”Ucap Adnan Akip saat berbincang-bincang dikediamannya di Bandar Lampung belum lama ini.
Calon Katih, kata Adnan Akip, harus mengenal dengan seksama setiap lekak-lekuk Tiyuh, mulai dari ujung Barat, Timur, Selatan, Utara dan Tengah. Jika mengenal kondisi Wilayah dan Masyarakatnya maka akan memudahkan dalam menyampaikan target pembangunan kedepannya.
“Tidak hanya itu, strategi yang akan digunakan dalam ajang pilkatih salah satunya bersumber dari seberapa besar mereka kenal dan tahu akan kondisi detail Tiyuh tersebut,”Jelasnya.
Lebih lanjut Adnan Akip memaparkan, Penduduk merupakan subyek sekaligus obyek dalam pembangunan Tiyuh. Oleh karena itu, para kontestan harus kenal betul dengan kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya masyarakatnya.
“Pengetahuan tentang penduduk harus secara menyeluruh. Mereka harus tahu berapa jumlah laki-laki dan perempuan, berapa jumlah anak-anak, remaja, dewasa dan lansia. Bagaimana tingkat Kesehatan, Pendidikan dan keterampilan Warganya. Apa saja sumber penghasilan Masyarakatnya dan seberapa banyak Warganya yang tergolong Miskin. Semua itu dibutuhkan sebagai bahan perencanaan agar kebijakan yang dilakukan tidak salah Sasaran,”Papar Adnan Akip.
Tiyuh biasanya dipenuhi dengan hamparan tanah pertanian. Potensi pertanian mulai dari tanaman pangan, perkebunan, peternakan, maupun perikanan harus sudah berada di dalam kepala setiap calon Katih. Sebab setiap Katih seharusnya mampu untuk menjadikan petani, peternak dan nelayan yang lebih sejahtera.
“Karena kesan negatif bahwa pertanian adalah salah satu sumber kemiskinan harus dihilangkan. Ada kecenderungan dari sebagian masyarakat untuk meninggalkan profesi sebagai petani karena tidak menjanjikan dari sisi ekonomi.” Pungkasnya. (*)