*Laporan: Berkhin S. – Inspiratif.co.id
LAMPUNG UTARA – Selisih faham atau yang sering dikenal dengan sebutan miss komunikasi hingga perseteruan, bisa saja terjadi kapanpun dimanapun dan tak memandang usia. Baik itu warga biasa, pekerja swasta, pejabat hingga Alim ulama.
Seperti di Kabupaten Lampung Utara belum lama ini, perseteruan terjadi antara seorang pekerja di sebuah ‘media swasta’ dengan wakil rakyat yakni Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Kejadian bermula ketika Efriyantoni yang diketahui berprofesi sebagai wartawan di Hariansumatera.com mengunjungi kantor DPRD Lampung Utara pada Rabu, 15 September 2021, ba’da zuhur.
Setibanya di halaman parkir Kantor DPRD, ia dipanggil oleh Ketua DPRD Romli.Amd, keduanya bertemu di ruang fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Ntah apa yang merasuki, keduanya terlibat cekcok semacam mulut, dan terjadi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Romli terhadap Efriyantoni.
Merasa sebagai warga negara yang taat hukum dan demi mendapat perlindungan hukum, Bang Ef sapaan akrab Efriyantoni segera melakukan visum di rumah sakit setempat dan dilanjutkan dengan laporan kepada pihak berwajib Polres Lampung Utara.
“Hari ini saya lapor polisi, saya juga ga tau kenapa dia nyerang saya. Dia bilang (Romli, red) kenapa kamu serang saya (Romli) saya bilang serang yang mana, saya juga ga tau. Tiba-tiba dia pukul saya.” ucap Efri.
Masih dihari yang sama, perwakilan Romli sempat mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Lampung Utara, dengan tujuan menyampaikan permohonan maaf karena hilaf yang dilakukan oleh Romli. Pertemuan saat itu disambut baik dengan kepala dingin oleh puluhan wartawan yang tergabung dalam PWI yang dinahkodai Rozi Ardiansyah selaku Ketua PWI Lampung Utara.
Tertanam maaf diantara keduanya, dilanjutkan dengan kesepakatan damai dikediaman anggota DPRD provinsi Lampung H. Imam Syuhada, minggu 19 September 2021, dan disaksikan oleh keluarga besar kedua belah pihak serta sejumlah ketua organisasi kewartawanan daerah setempat.
Efriyantoni telah membuat keputusan dengan didukung keluarga untuk mengakhiri beda pendapat dengan Romli, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Kita semua hanya manusia biasa yang sering diliputi kekhilafan. Keluarga besar saya juga mendukung keputusan ini sehingga secepatnya saya akan mencabut laporan yang sempat saya buat,” jelas Efri.
Masih ditempat yang sama, Romli menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada semua pihak hingga terwujudnya perdamaian antara dirinya dengan Efriantoni. Dikatakan oleh Romli, bila antara dirinya dengan Efriantoni masih memiliki hubungan persaudaraan. Romli sangat sesalkan atas terjadinya selisih faham tersebut.
“Dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon maaf sedalam-dalamnya kepada Efriantoni beserta keluarga. Ini semata kekhilafan saya,” ungkap Romli dalam sambutannya pada acara tersebut.
Smemtara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara, M. Rozi Ardiyansah, menjelaskan, perselisihan antara Efriantoni dan Romli murni masalah pribadi dan tak ada kaitan dengan profesi keduanya, baik Romli sebagai Ketua DPRD maupun Efriantoni sebagai jurnalis.
“Paska kejadian, kami telah mendengar penjelasan dari Efriantoni. Dimana, Efriantoni secara tegas menyatakan jika permasalahan tersebut adalah masalah pribadi antara mereka berdua, tidak ada kaitan dengan profesi mereka,” pungkasnya.
Dari kejadian ini, sekiranya dapat diambil hikmah dari sebuah peristiwa yang dilatar belakangi oleh emosi. Bersabar dan memaafkan akan lebih baik dari apapun peristiwa yang dialami.
