Akibat Pendangkalan Sungai, Desa Jaya Sakti Banjir

oleh -490 views

(Inspiratif.co.id)MESUJI – Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Mesuji sejak pukul 16.45 WIB sore, hingga malam pukul 18.00 WIB menimbulkan genangan air selama 45 menit dengan ketinggian mencapai 70 cm di Desa Jaya Sakti, Kecamatan Simpang Pematang, Kamis 17-Februari-2022.

Berdasarkan data yang di himpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mesuji yang turun langsung kelokasi banjir, terdapat puluhan rumah serta areal perkebunan milik warga yang terendam air di desa tersebut.

Menurut Kepala Desa Jaya Sakti, Nugroho Joko Haryono, menyampaikan kepada Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mesuji Sunardi Nyerupa, S.E. yang datang ke lokasi bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, bahwa perlu dilakukannya normalisasi kali/sungai sekitar perumahan warga. Sebab, terdapat 3 titik banjir pemukiman yang diakibatkan karena pendangkalan sungai.

“Melihat situasi ini, kami sangat mengharapkan adanya proses normalisasi kanal seputaran pemukiman desa. Sebab, jika hal itu tidak segera dilakukan maka desa kami akan selalu jadi langganan banjir tiap hujan deras” kata Joko.

Sementara ditempat yang sama, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mesuji Sunardi bersama TRC, Kepala Desa dan Dinas Terkait langsung turun melakukan pengecekan kelokasi banjir. Selanjutnya BPBD Mesuji meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada aparatur desa dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hydrometeorologi.

Selain merendam permukiman masyarakat, genangan air juga terlihat merendam tempat ibadah (mushola) dengan ketinggian sekitar 70 cm. Selain itu, sebanyak 23 hektar lahan pertanian dan perkebunan milik warga juga tak luput dari genangan air. Beruntung tidak ada korban jiwa, masyarakat juga tidak mengungsi dan masih memilih bertahan dirumahnya masing-masing kendati terendam air.

“Saat ini, upaya yang kami lakukan adalah berkoordinasi dengan aparat setempat dan pihak-pihak terkait kondisi mutakhir. Disamping itu kita juga terus memantau dan asesmen dilokasi kejadian untuk menginventarisir dampak serta kerugian yang ditimbulkan dari musibah ini sambil melihat perkembangan selanjutnya, mudah-mudahan situasi masih bisa terkendali karena debit air sudah mulai terlihat surut perlahan” jelas Sunardi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *