(Inspiratif.co.id) – SLAWI – Dua kelompok remaja terlibat perang sarung di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal mengakibatkan satu remaja meninggal dunia. Korban sempat mendapatkan perawatan di RSUD dr Soesilo Slawi, namun meninggal pada Minggu, 10-April-222.
Korban diketahui bernama Catur Setiawan (18) warga Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi yang juga merupakan pelajar SMK Negeri 2 Slawi. Polisi kini telah mengamankan 10 orang dari 2 kelompok remaja yang terlibat tawuran.
Rekaman video yang diunggah oleh akun facebook INFO SEPUTAR TEGAL menunjukkan 2 kelompok remaja terlibat tawuran. Nampak para remaja itu saling serang menggunakan senjata tajam, pentungan, kain sarung yang telah diberi batu atau benda lainnya.

Petugas pemulasaran jenazah RSUD dr. Soesilo Slawi, Ida mengatakan korban mengalami luka parah di kepala. Korban sempat mendapatkan perawatan namun akhirnya tidak tertolong.
Di jelaskan oleh pihak rumah sakit luka yang paling parah ada pada kepala, sampai pecah. Mungkin itu kena benda tumpul seperti batu,” katanya.
Sebagai kakak korban, Eko (30) saat ditemui di ruang jenazah RSUD dr. Soesilo mengaku tidak tahu secara detail terkait kejadian yang menewaskan adiknya. Namun saat itu, korban sempat pamit akan pergi ronda sebelum sahur.
“Saya sangat terpukul dengan kejadian tragis ini gak tahu kronologinya seperti apa. Korban hanya pamit mau ronda. Ternyata kejadiannya seperti ini,” ucapnya dengan mata berbinar menahan kesedihannya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda mengatakan peristiwa itu terjadi di depan SMPN 3 Slawi.
“Korban dalam keadaan kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Kemudian pada malamnya dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
Ketika ditanya perihal kemungkinan korban meninggal akibat tawuran antar 2 kelompok remaja, Dewa menjawab bisa dikatakan demikian. Ia menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan perkara untuk mengetahui lebih lanjut motif dan siapa pelakunya.
“Sejauh ini kami telah memintai keterangan 10 saksi dari kedua kelompok. Kita masih melakukan pendalaman untuk menentukan tersangka,” pungkasnya. (*)