Menu

Mode Gelap
Mahasiswa Manajemen IIB Darmajaya Dapat Inspirasi Karir dari Praktisi Bappeda Lampung Selatan Keluarga Besar Polres Lampura Gelar Olahraga Bersama Diduga Perencanaan Asalan, Proyek Siring Pasang Ini Putus Akses Jalan Tekab 308 Presisi Polres Lampura Berhasil Tangkap Spesialis Pencuri Motor Aprozi Alam Impikan Golkar Lampung Dengan Warna Baru Mahasiswa IIB Darmajaya Pelajari ATL dan BTL untuk Sukses Pemasaran

Bisnis

Merebah Virus Kuku & Mulut Pada Hewan, Distanak Lampura Bentuk Tim

badge-check


					Merebah Virus Kuku & Mulut Pada Hewan, Distanak Lampura Bentuk Tim Perbesar

(inspiratif.co.id) – LAMPUNG UTARA – Merebaknya virus yang menyerang kuku dan mulut pada hewan ternak berkaki empat (Ruminansia). Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Lampung Utara, telah membentuk tim respon cepat dibantu langsung Polres Lampung Utara.
Diketahui saat ini lanjut, virus tersebut sudah merebah ke tiga kabupaten di Lampung antaranya Kabupaten Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat (TBB). Untuk Potensi penularan virus itu hanya menyerang hewan ternak, dan tidak membahayakan untuk manusia.
“Saat ini sedang merebak kasus penyakit mulut dan kuku bagi hewan. Ini bukan penyakit baru pada tahun 1980 sudah pernah terjadi, untuk hewan ternak Ruminansia (hewan ternak berkaki empat dan mamalia) seperti sapi, kerbau, kambing/domba, rusa dan babi.
Umumnya virus itu menyerang hewan yang berkuku belah (ganda). Untuk itu kita bentuk tim respon cepat meninjau seluruh hewan Rumansia yang ada di 23 Kecamatan,” ujar Kepala Distanak Lampura Wahab melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Yudhi Bachtiar,
Selasa 24 Mei 2022.
Untuk ciri-ciri hewan yang terkena virus itu yakni demam tinggi, tidak mau makan, ada luka di rongga mulut seperti sariawan dan kaki luka. Kalau kakinya sudah luka maka dapat menyebabkan lumpuh dan tidak bisa menopang badannya. Kemudian mulut yang mengakibatkan hewan tidak nafsu makan.
“Disini masyarakat tidak perlu khawatir karena meski hewan itu terkena virus untuk dagingnya tidak berbahaya masih dapat dikonsumsi tentunya dimasak dengan benar.” Ucapnya.
Untuk itu masih Yudhi, para peternak harus menerapkan 3 M yakni, memperketat lalu lintas hewan ternak, memberikan/melakukan dekontaminasi/ biosecurity (penyemprotan kandang dengan disinfektan dan lainnya) dan meningkatkan imun hewan ternak dan memberikan multi Vitamin.
Saat ini penjajakan dilakukan untuk Kecamatan yang berdekatan dengan Kabupaten yang sudah terjangkit.
Di Kabupaten Lampura peternakan Sapi yang paling banyak yakni di Kecamatan Abung Timur, Surakarta, Abung Semuli dan Kecamatan Abung Selatan.
“Virus itu selain bisa di bawa angin, juga bisa dibawa oleh manusia, seperti menempel di pakaian atau di sepatu.
Karena di Lampura sendiri untuk Sapi ada 32.000 ekor, Kambing 82.000, Kerbau 1.348 ekor dan Babi 775 ekor,” pungkasnya. (*)
Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mahasiswa Manajemen IIB Darmajaya Dapat Inspirasi Karir dari Praktisi Bappeda Lampung Selatan

7 Desember 2024 - 20:52 WIB

Keluarga Besar Polres Lampura Gelar Olahraga Bersama

7 Desember 2024 - 12:03 WIB

Diduga Perencanaan Asalan, Proyek Siring Pasang Ini Putus Akses Jalan

6 Desember 2024 - 20:54 WIB

Tekab 308 Presisi Polres Lampura Berhasil Tangkap Spesialis Pencuri Motor

6 Desember 2024 - 17:25 WIB

Aprozi Alam Impikan Golkar Lampung Dengan Warna Baru

6 Desember 2024 - 17:23 WIB

Trending di Daerah