(inspiratif.co.id) Lampung Utara, – Pengelola Madu Lebah Trigona Itama atau madu Lenceng yang dalam bahasa Lampung nya Madu Gala-gala, merupakan salah satu produk andalan Desa Ibul Jaya Kecamatan Hulu Sungkai, Lampung Utara, dalam meriahkan Festival UMKM dan Ekonomi Kreatif Se – 23 Kecamatan yang diselenggarakan oleh DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Lampung Utara.
Andri Setiawan petani madu Trigona ketika dikonfirmasi, Rabu 15 Juni 2022 mengaku bahwa pemasaran madu – madu alami ini sudah dipasarkan di beberapa daerah seperti Bandung dan Jakarta. Pemasarannya pun Andri mengaku melakukan pengiriman dan mengandalkan jasa online.
” Untuk saat ini bagi masyarakat Lampung Utara sendiri kami mempersilahkan untuk mengunjungi Stan UMKM Kecamatan Hulu Sungkai di pelataran parkir Stadion Sukung Kotabumi,” kata Andri.
Djelaskan Andri, untuk harga jual madu trigona ini pihaknya menjual dengan harga yang relatif murah, yakni 1 Mili liter dijual degn harga Rp. 1000. Untuk kemasan botol 250 Mili dibandrol dengan harga Rp. 250 ribu.
“ Salah satu upaya kami untuk mengenalkan ke luar daerah, agar produk UMKM Desa Ibul Jaya Kecamatan Hulu Sungkai ini dapat dikenal di keluar daerah,” ujatnya.r
Dalam memproduksi Madu Trigona ini terang dia, untuk awal membutuhkan waktu paling lama satu tahun. Kemudian setelah satu tahun dirinya bisa panen setiap bulan.
” Satu tahun baru bisa kita panen, setelah itu baru setiap bulan bisa kita panen. Hal ini disebabkan menunggu kestabilan lebah dalam memproduksi madunya,” terang Andri.
Dalam satu kotak sarang lebah, jelas dia setiap bulannya lebah-lebah ini mampu memproduksi madu sebanyak 250 mililiter sampai satu liter madu.
” Lebah ini berbeda dengan lebah pada umumnya, dimana lebah trigona ini lebih kecil dan tidak memiliki penyengat,” jelasnya.
Disamping itu pula, lanjut pria berambut panjang ini menjelaskan, bahwa madu trigona ini memiliki khasiat yang lebih baik dari madu-madu pada umumnya. Dimana madu Trigona ini dalam setiap tetesnya mengandung zat Provolis yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
” Kami sudah 2 tahun memproduksi madu-madu ini. Selain Madu Trigona ada juga Madu jenis Torasika yang dihasilkan dari lebah-lebah yang sedikit lebih besar dari lebah trigona. Jadi ada tiga jenis madu, yakni, Madu Lebah trigona, Madu lebah trigona torasika dan Leficep,” ungkap Andri.
Sementara itu, Camat Hulu Sungkai, Zulham Arozak mengatakan bahwa pihaknya mendukung masyarakat Desa Ibul Jaya dalam upaya budidaya madu lebah trigona ini.
Dirinya berharap agar Pemerintah Daerah dapat mendukung produk – produk UMKM yang ada di Kecamatan Hulu Sungkai. Menurutnya saat ini produk unggulan yang harus didukung adalah madu, karena selain banyak khasiatnya madu ini dapat membangkitkan semangat UMKM lainya yang ada di Kecamatan Hulu Sungkai.
“ Khasiat madu trigona ini sangat Jreng, Secara kualitas madu ini murni tidak ada campuran zat-zat lainnya. Oleh sebab itu pemerintah daerah agar mendukung kami untu meningkatkan produktivitas madu khusunya dan UMKM lainnya,” tukasnya.