(Inspiratif.co.id) – TUBABA – Terkait tanggapan yang disampaikan oleh Raden Anwar Anggota Legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat ( DPRD-TUBABA) dari Fraksi Partai Demokrat soal Mosi tidak percaya terhadap Ponco Nugroho selaku Ketua DPRD Kabupaten Tubaba, nampaknya memang belum menemukan Titik penyelesaian. Jum’at, 30-September-2022.
Diketahui, Beberapa waktu yang lalu, Ketua DPRD Kabupaten Tubaba Ponco Nugroho menyampaikan Statement kepada Awak Media bahwa insiden Mosi tidak percaya terhadap dirinya telah usai dan dirinya menganggap semua itu hanyalah Dinamika Politik didalam internal DPRD.
Pernyataan itu juga diperkuat dengan dirinya memimpin kembali Rapat Paripurna dalam rangka Pembicaraan Tingkat II atas Raperda Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran (TA) 2022 yang dilaksanakan di DPRD Kabupaten Tubaba pada Selasa, 27-September-2022 yang lalu.
Setelah sebelumnya pernyataan tersebut dibantah secara tegas oleh Raden Anwar, kini giliran Roni Aleg DPRD Kabupaten Tubaba dari Fraksi Hanura yang secara tegas juga menolak apa yang disampaikan oleh Ponco Nugroho yang beranggapan bahwa terkait mosi tidak percaya hanya Dinamika Politik dalam internal DPRD.
“Kalau Ponco Nugroho beranggapan Mosi tidak percaya tersebut sudah selesai itu salah, karena secara mekanismenya belum ada, ini ranahnya internal DPRD bukan ranah pribadi, artinya harus ada pembuktian kalau memang persoalan itu dianggap sudah selesai,”Ucap Roni melalui sambungan Selulernya pada Jum’at, 30-September-2022 sekira pukul 14.30 WIB.
Terkait memimpinnya kembali Ponco Nugroho dalam Paripurna yang lalu, Roni menegaskan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan polemik Mosi tidak percaya terhadap dirinya, melainkan sebagai bentuk kesadaran agar tidak menghambat agenda Pemkab Tubaba.
“Itu tidak ada hubungannya dengan polemik yang terjadi di Internal DPRD, itu semua semata-mata sebagai bentuk kesadaran para Aleg DPRD agar tidak ada kesan bahwa kami menghalangi agenda Pemkab untuk kemajuan Kabupaten Tubaba, karena biar bagaimanapun itu juga menjadi tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat, jadi semua itu tidak ada hubungannya dengan Mosi tidak percaya terhadap Ponco Nugroho,” Tegas Roni.
Lebih lanjut, Roni merasa keberatan atas apa yang disampaikan oleh Ponco Nugroho yang menyebutkan kalau semua itu hanya Dinamika Politik di Internal DPRD Tubaba.
“Apa yang disampaikan Ponco Nugroho itu tidak benar, sebab ini bukan Dinamika Politik melainkan sesuatu polemik yang mendasar atas kinerjanya sebagai ketua DPRD, jadi tidak perlulah saya sebutkan satu persatu apa yang menjadi dasar terjadinya mosi tidak percaya beberapa waktu yang lalu, intinya selama ini dirinya dianggap gagal dalam menjalankan Tufoksinya sebagai seorang Ketua, jadi saya tegaskan sekali lagi bahwa Persoalan itu belum selesai,” Tandasnya.
Untuk itu, Roni berharap agar Ponco Nugroho sesegera mungkin menyikapi polemik tersebut dengan berjiwa besar, kalaupun dirinya memiliki keinginan semua ini terselesaikan dengan baik.
“Lakukanlah penyelesaian secara mendasar dan ikuti mekanisme yang ada, kalau memang Ponco Nugroho menginginkan Polemik ini berakhir, karena perlu disadarinya kalau ini bukan persoalan Pribadi namun persoalan Internal DPRD Kabupaten Tubaba, artinya dirinya mengerti dong apa yang semestinya dilakukan.” Pungkasnya. (*)