(Inspiratif.co.id) – TUBABA – Sanggahan terhadap apa yang disampaikan oleh Ponco Nugroho selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat (DPRD-Tubaba), beberapa waktu lalu nampaknya terus bermunculan. Senin, 03-Oktober-2022.
Setelah sebelumnya sanggahan itu disampaikan oleh Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Tubaba Raden Anwar dan Fraksi Partai Hanura Roni, kini giliran Arya dari Fraksi Partai Gerindra yang juga dengan tegas menolak pernyataan Ponco Nugroho kepada awak media.

Menurut Arya, apa yang disampaikan oleh Ponco Nugroho beberapa waktu yang lalu seusai Paripurna pengesahan APBD-P T/A 2022 itu tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
“Munculnya mosi tidak percaya terhadap Ponco Nugroho selaku Ketua DPRD tersebut didasari oleh beberapa hal, termasuk tentang etika dirinya selaku Ketua DPRD, jadi salah besar kalau Ponco Nugroho beranggapan semua itu hanya Dinamika Politik, karena secara umum hubungan Partai PDI-P dengan Partai lain termasuk Gerindra di Internal DPRD Kabupaten Tubaba baik-baik saja tidak ada persoalan,” jelas Arya melalui via selulernya pada Senin, 03-Oktober-2022 siang.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Anggota Legislatif (Aleg) sebelumnya, Arya juga mengklaim persoalan yang terjadi di Internal DPRD Kabupaten Tubaba soal mosi tidak percaya bukan ranah pribadi.
“Kalau memang ini ranahnya pribadi bisa saja semua mekanismenya dilakukan secara pribadi, tapi perlu digaris bawahi kalau ini ranahnya Internal DPRD, jadi harus diselesaikan secara Internal dong dengan mengikuti mekanisme yang berlaku,” Ucap Arya.
Lebih lanjut, Arya mengutarakan, gejolak mosi tidak percaya tersebut sebelumnya muncul lantaran lebih dari sebagian Aleg di DPRD Kabupaten setempat merasa tidak memiliki pimpinan, bahkan menyebabkan sejumlah kegiatan DPRD setempat terganggu, meskipun hal itu sudah berulang kali diingatkan dan Ponco Nugroho juga sudah meminta maaf namun terus saja berulang.
Bahkan, sejumlah kegiatan Pemkab dan DPRD tidak pernah dikoordinasikan dengan sejumlah pimpinan dan Aleg setempat, dan semua itu didasari selama dalam kurun waktu dua tahun lebih tidak ada pelimpahan kegiatan.
“Jadi berdasarkan fakta-fakta tersebut, sangat keliru kalau Ponco Nugroho beranggapan semua itu adalah Dinamika Politik yang terjadi di Internal DPRD Kabupaten Tubaba.”Pungkasnya. (*)